PRAKTIKUM
MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN FIKES UPN “VETERAN” JAKARTA
JL. Limo Raya
Depok
FORMAT
PENGKAJIAN KELUARGA
DATA
UMUM
·
Nama
Kepala Keluarga : Tn. A
·
Umur
: 38 tahun
·
Pekerjaan
kepala keluarga : Kuli panggul pasar Pondok Labu
·
Pendidikan
Kepala Keluarga : Lulus SD
·
Komposisi
keluarga : - Tn. A : kepala keluarga
- Tn. C : mertua laki-laki Tn. A
- Ny. D : mertua perempuan Tn. A
- An. E : anak
- An. F : anak
·
Tipe
keluarga : Extended family
![]() |
|||||
·
Identitas Religius :
Islam
·
Status Ekonomi :
Menengah kebawah dengan penghasilan
-
Tn. A : Rp. 300.000 /
bulan
-
Ny B : Rp. 150.000 /
bulan
-
Tn. C : tidak tentu
-
Ny. D : tidak tentu
·
Aktivitas rekreasi waktu
luang : menonton TV bersama
ketika malam hari
RIWAYAT
DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
o Tahap
Perkembangan keluarga saat ini : ada 2
anak yang masih sekolah An. E : kelas 5 SD, An. F : kelas 2 SD
o Riwayat
keluarga inti : - Tn A. : anak ke 3 dari
3 bersaudara
-
Ny. B : anak sulung
dari 2 bersaudara
-
Tn. C dan Ny. D : orang
tua dari Ny. B
o Riwayat
keluarga sebelumnya: - Tn. C : Darah
tinggi
- Ny. D : Rematik
- Ny.
B : Maag
DATA
LINGKUNGAN
·
Karakteristik rumah :
tinggal di rumah kontrakan 4x6 meter dengan 2 lubang ventilasi di depan, dengan
1 pintu di depan rumah, lantai belum
keramik, terdapat 1 kamar tidur, dapur
menyatu dengan kamar mandi hanya sekat triplek, pemasukan air bersumber dari 1
tangki air yang berbarengan dengan tetangga yang lain. Selokan air tidak memadai.
·
Karakteristik
Lingkungan : tinggal di kontrakan dengan 5 orang tetangganya di samping kiri
kanannya, hubungan dengan tetangga sangat baik. Dengan kedua Orang tua perempuan
tinggal bersama,
Ny B denga Ny D aktif dalam pengajian mingguan ibu-ibu, Tn A dengan Tn C aktif
dalam kerja bakti dalam lingkungan. Letak puskesmas 100 meter dari rumah.
STRUKTUR
KELUARGA
·
Pola komunikasi : Dalam
mengatasi masalah atau mengambil keputusan dengan cara musyawarah dan
disepakati secara bersama.
·
Struktur kekuasaan
keluarga : kekuasaan keluarga dipegang secara bersama tidak ada kekuasaan yang dipegang sendiri oleh anggota keluarga.
·
Struktur Peran : - Tn
A: sebagai kepala keluarga
-
Ny. B : sebagai ibu
rumah tangga yang membantu bekerja sebagai PRT
-
Tn C dan Ny D : sebagai
orang tua dari Ny. B dan sebagai mertua.
bekerja serabutan.
-
An E dan An F : sebagai
anak yang masih duduk di sekolah dasar
·
Struktur Nilai : dalam
keluarga ini apabila di dalam keluarga ada yang sakit maka anggota keluarga
saling membantu untuk merawat. Saling bekerja sama satu sama lain.
FUNGSI
KELUARGA
·
Fungsi afektif : bila
anggota keluarga ada yang sakit maka anggota keluarga lainnya akan merawat dan
akan membawa ke puskesmas. Misalnya :
bila penyakit Tn C kambuh keluarga Tn A saling membantu untuk merawat Tn
C. biasanya hal yang dilakukan adalah membawa Tn C ke puskesmas dan minum obat
yang diberikan dokter puskesmas.
·
Fungsi sosialisasi :
masyarakat dan tetangga saling membantu apabila ada salah satu keluarga ada
yang sakit. Misalnya bila keluarga Tn A tidak bisa membawa Ny D pergi ke
puskesmas maka Ny D meminta bantuak kepada tetangganya untuk mengantrakannya ke
puskesmas dan tetangganyapun mengantarkannya.
·
Fungsi perawatan
keluarga: keluarga menggunakan fasilitas kesehatan dari lingkungan rumah yaitu
puskesmas kecuali Ny. B dia hanya minum air hangat supaya kembungnya hilang dan
belum pernah berobat ke puskesmas.
·
Fungsi reproduksi : Tn
A dan Ny B masih aktif dalam hubungan seksual, Ny B masih mengalami menstruasi,
Tn C dan Ny D jarang melakukan hubungan seksual, Ny D sudah mengalami
menopause. Anak E dan F masih dalam
tahap tumbuh kembang dan belum mengalami pubertas.
STRESS
DAN KOPING KELUARGA
Dalam kehidupan
sehari-hari :
Stressor jangka panjang: memikirkan
biaya kontrakan dan biaya kedua anaknya sekolah
Stressor
jangka pendek : memikirkan biaya makan sehari-hari
Dalam kesehatan :
Stressor jangka panjang : memikirkan
kesehatan Tn C dan Ny D yang mengalami penyakit
darah tinggi dan rematik.
Stressor jangka pendek : memikirkan
kesehatan Ny. B yang sering mengalami mual, muntah, perut kembung dan tidak
nafsu makan.
Koping terbuka dalam kehidupan
sehari-hari : dengan cara bekerja sebagai kuli panggul dan PRT juga kedua orang
tua Ny B sebagai serabutan untuk membantu memenuhi kebutahan sehari-hari.
Koping
tertutup : dalam memenuhi kehidupan sehari-hari Tn A. tidak menceritakan
masalah keuangannya kepada orang lain.
Koping
terbuka dalam kesehatan : membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesma untuk
berobat.
Koping
tertutup dalam kesehatan : Ny. B tidak menceritakan penyakitnya kepada orang
lain karena tidak ingin menyusahkan orang lain.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Hasil
pemeriksaan fisik Tn C :
DS : Tn. C
mengatakan matanya kabur dan sering jatuh, Tn C mengetahui mengenai penyakitnya
darah tinggi. Tn C mengatakan sudah 10 tahun menderita darah tinggi dan tidak
kunjung sembuh dan hanya minum obat bila penyakitnya kambuh.
DO: didapatkan
hasil TTV Tn. C: TD : 21-/100 mmHg, HR: 100 x/ menit, Suhu: 37,5 0 celcius, RR:
20x/menit
2. Hasil
pemeriksaan fisik Ny. D :
DS : Ny D
mengatakan daerah persendian kakinya nyeri sulit untuk berjalan, apabila pada
saat pagi dan saat hujan akan bertambah nyeri ditambah lagi bengkak. Ny D mengatakan
sudah 4 tahun dan menderita penyakit rematik setelah sering mandi malam. Biasanya bila penyakinta kambuh Ny. D akan
mengompres dengan air hangat untuk mengurangi nyerinya.
3. Hasil
pemeriksaan fisik Ny. B :
DS : Ny. B
mengatakan bahwa dirinya sering mengalami mual dan muntah, perut kembung dan
tidak nafsu makan. Dan biasanya akan timbul apabila telat makan. Ny B
menyimpulkan penyakitnya karena masuk angin dan akan sembuh sendiri. Apabila
sedang timbul sakitnya maka Ny. B akan minum air hangat dan belum pernah di
bawa berobat ke puskesmas.
Pondok Labu, 04-06-2013